Bunda Eva: Tak Ingin Ada Anak Bandarlampung yang Putus Sekolah

Bandarlampung, LE — Citra pemimpin religius, sederhana, dan dekat dengan masyarakat begitu melekat pada sosok Walikota Bandar Lampung, Eva Dwiana, yang akrab disapa Bunda Eva. Di balik kehangatan dan tutur lembutnya, Bunda Eva menyimpan tekad besar: memastikan seluruh anak di Kota Tapis Berseri mendapatkan pendidikan dan layanan kesehatan yang layak.

“Bunda nggak mau ada anak-anak yang tidak sekolah, khususnya yang tidak mampu. Di mana pun mereka tinggal, kalau di Bandar Lampung, mereka harus bisa sekolah dan mendapat fasilitas,” tegas Bunda Eva, kepada wartawan, Sabtu (1/10)

Selama masa kepemimpinannya, Pemerintah Kota Bandarlampung telah menanggung biaya pendidikan bagi siswa di sekolah negeri. Tak berhenti di sana, Pemkot juga memberikan beasiswa bagi siswa SMA, SMK, hingga perguruan tinggi. “SMA kita bayarkan sampai selesai, begitu juga kuliah. Tahun 2025 ini, dua ribu untuk perguruan tinggi dan lima ribu untuk SMA dan SMK,” jelasnya.

Baca juga: SMSI Lampung Persiapkan Musdaprov 2022

Namun bagi Bunda Eva, pendidikan tidak hanya berhenti pada ilmu akademik. Ia menekankan pentingnya pendidikan karakter dan agama sebagai fondasi moral generasi muda. “Kalau di sekolah-sekolah Kristen mereka berdoa sesuai agamanya, di sekolah-sekolah kita juga begitu. Karakter dan agama harus kuat. Itu modal mereka untuk masa depan,” ujarnya.

Selain pendidikan, kesehatan masyarakat menjadi prioritas lain yang terus ia dorong. Melalui layanan puskesmas keliling (puskeskel) dan kerja sama lintas sektor dengan camat, lurah, Babinsa, hingga Babinkamtibmas, Bunda Eva memastikan pelayanan kesehatan menjangkau seluruh lapisan masyarakat.

“Bukan hanya untuk anak-anak, tapi semua warga. Layanan untuk ibu hamil juga gratis. Kita punya rumah sakit di Dadi Tjokrodipo, puskesmas di tiap kecamatan, dan puskeskel yang aktif turun ke lapangan,” terangnya.

Baca juga: Sudin Benarkan Penggantian Yanuar dari Ketua Komisi V

Di balik berbagai program besar itu, Bunda Eva tetap dikenal sebagai sosok pemimpin yang rendah hati dan dekat dengan warga. Ia gemar menyapa masyarakat di gang-gang kecil, mendengarkan langsung keluhan, dan meninjau kondisi lapangan. “Saya suka jalan ke gang-gang, ngobrol sama warga, nanya keadaan mereka. Dari situ saya tahu apa yang harus dibenahi,” katanya.

Melalui kepemimpinan yang penuh kepedulian ini, Bunda Eva terus membuktikan bahwa pembangunan manusia menjadi prioritas utama. Ia percaya, pendidikan dan kesehatan yang baik adalah kunci bagi kemajuan Kota Bandarlampung. (red)